21 March 2013

Penggalan Dialog Film Satria Bergitar



Rhoma: ani, tadinya ku kira kau seorang gadis yang lain di kampung ini tadinya ku kira kau sebuah pribadi, tapi nyatanya kau adalah gambaran sebuah gadis kampung yang mudah didapat disembarangan jalan. kau perempuan yang lemah. perempuan yang tidak bisa menentukan sikapnya sendiri! tentunya kau tau bukan? bahwa apa yang kucapai selama ini demi kau ani! demi kita berdua
Rhoma: tapi semua ini kau khianati, kau hancurkan!

Ani: tapi rhoma.. semua itu kulakukan karena..

Rhoma: karena kau tidak mencintai aku lagi?

Ani: bukan begitu rhoma

Rhoma: atau dengan sengaja kau hendak membuat aku menderita?

Ani: tidak rhoma!

Rhoma: Cukup ani!

Ani: rhoma!

Rhoma: tak perlu kau kemukakan seribu satu macam alasan. Rupanya dibalik kecantikan dan kelembutan wajahmu yang selama ini kukagumi, tersimpan sifat tercela. kau tidak setia! pantas kau tidak pernah membalas surat2 ku!

Ani: Tidak! kau sendiri yang tidak pernah membalas surat - surat ku!

Rhoma: Bohong! kau yang tidak pernah membalas surat2ku!

Ani: kau!

Rhoma: kau! buktinya kau telah melupakan diriku!

Ani: rhoma, kau boleh menyalahkan aku, tapi aku bisa membuktikan ketidaksetiaanmu! Setelah kau menjadi penyanyi ternama, kau lupa rhoma! kau terlena dalam pelukan santi!

Rhoma: Santi?

Ani: Yah.. dan aku sendiri dapat melihat dengan mata kelapaku sendiri! Malam itu di studio!

Rhoma: Apah..?! Semudah itu kau menuduhku?! Yaaa.. Sekarang aku baru ingat.. Pada malam ituh.. Ketika kau melihat adegan ituh...Rupanya kau telah membuat perkiraan-perkiraan sendiri yang salah! Dan kemudian kau pulang untuk memutuskan kawin dengan orang lain. Padahal.. Padahal kalau kau tau ani.. Justru pada malam itu aku sedang gelisah memikirkanmu.. Karena aku gelisah aku jadi marah2 sama santi.. Karena aku marah2 santi jadi merajuk.. dan terpaksa aku harus membujuknya agar dia mau rekaman.

Ani: Aaah...

Rhoma: itu yang menjadi alasanmu?

Ani: Cu...kup rhoma! Tapi...

Rhoma: Tapi apalagi? Rupanya ingin sekali rupanya kau agar aku dapat menyaksikan bagaimana bahagianya kau bersanding dengan laki - laki pilihanmu si insinyur itu? Dan rupanya ingin sekali kau mencabik2 hatiku di hadapan orang banyak! Bukankah untuk itu kau kirimkan undangan ini?

Ani: Rhomaa..

Rhoma: Baik ani.. Kalau memang itu kehendakmuh.. Aku pasti datang dalam pesta perkawinanmu nanti.. Walaupun dengan segala kehancuran hati.. SELAMAT!

Ani: Rhomaaaaaa... Aaaaah...

No comments: