12 February 2013

Masa Kecil Yang Seharusnya Indah

Ketika tengah mengantar teman membeli makan, saya melihat anak umur kira2 14 tahun. Kulitnya hitam legam terbakar matahari, rambut hitam lebat acak2an. Ia masih memakai setelan kerja lengkap dengan sepatu boot dan jaket hijau terang khas pekerja seperti dia. Kebetulan di belakang kantor tempat saya mengais rejeki tengah dibangun salah satu kedubes asing dan tampaknya anak kecil tersebut adalah salah satu pekerja disana.

Entah mengapa saya merasa nyeri di dada melihat anak tersebut duduk diam menunggu makanan dengan tatapan lelah. Tatapan yang seharusnya tidak ada di mata anak seumur dia. Seharusnya anak seumurnya masih menikmati saat2 indah bersama teman2 sekolahnya, bersenda gurau, menggoda teman2 sebaya dan hal2 kecil indah lainnya. Namun keadaan memaksanya untuk bergelut dalam kerasnya kehidupan di usia yang sangat dini.

Dan tiba2 saya merasa malu sendiri.. Terkadang masih suka menitikkan air mata dikala beban dipundak terasa semakin berat.. Terkadang masih mengeluh dalam hati atas cobaan yang diberikan sang Kuasa. Terkadang masih khilaf untuk bersyukur bahwa apapun yang saya alami dan hadapi saat ini, saya masih jauh lebih beruntung dibandingkan anak kecil itu.

Semoga kamu tetap diberi ketabahan dan tetap kuat menghadapi hidup ya dik.. Salkomsel..!

Amnesia

Terkadang kita lebih memilih untuk lupa...
Lupa bahwa kita sudah disakiti berkali², lupa bahwa kita sudah dibohongi berkali² , lupa bahwa kita sudah dihancurkan berkali²...

Terkadang kita ingat tentang perih dan sakit luar biasa yang dirasakan dalam hati.. Namun seringnya kita memilih untuk pura² lupa dan mengubur logika. 

@aratnadwita

30 march 2005 - 30 march 2010

Ini sebenarnya ada di draft tulisan gw sejak 2010. Tapi baru sempat dipublish sekarang. Tidak ada maksud apa2, hanya sekedar mengenang bahwa hidup saya pernah diisi oleh sosok luar biasa ini :)



Tentang saya dan dia.

Tidak banyak yang bisa gw ceritakan tentang sosok seorang Pahlawanto Pancawindu.
kecil, botak, selalu memakai topi kemana-mana. Tetapi ada sesuatu yang menarik perhatian gw di kala itu. Seorang anto yang humoris, cuek, kalem dan sederhana. Bahkan hingga detik ini pun sifat sederhana itulah yang membuat gw truly admiring him.

hubungan gw dan dia bukan tanpa kendala. mungkin orang melihat apa yang kami jalani baik-baik saja, romantis, hampir tanpa cela. tapi selayaknya pasangan lain, hubungan kami bukan tanpa adu argumen. Tahun pertama merupakan tahun yang sangat berat untuk kami berdua. Saat dimana kami harus banyak belajar untuk saling bertoleransi dan saling memahami satu sama lain.

Terlebih ketika gw memutuskan untuk kembali tinggal dan menetap di Jakarta sementara Anto memilih untuk tetap di Bandung. Long Distance Relationship sangat berat untuk dijalani. Terlebih untuk orang seperti gw yang pengennya tiap hari ketemu :D

Di mata gw, Pahlawanto Pancawindu adalah sosok lelaki yang extraordinary. Sangat luarbiasa.  Dan alhamdulillah setelah melewati banyak sekali rintangan, berkali-kali putus nyambung, kami berdua pada akhirnya sampai di titik 5 tahun berpacaran.

Walau akhirnya sekarang semua sudah selesai. Namun pertemanan kami tidak pernah usai. Kami tetap berkomunikasi layaknya sahabat dekat yang saling bercerita. Gw akan tetap dan selalu mendoakan yang terbaik untuk salah satu pria hebat yang pernah mengisi hidup gw.

Good luck aa :)